5 kesalahan dalam berbisnis yang harus kamu hindari


Banyak orang yang memutuskan berbisnis, tetapi tidak diimbangi dengan pengetahuan bisnis yang mumpuni. Lebih parahnya lagi, sebagian dari mereka merasa enggan mengeluarkan cost lebih untuk memperdalam pengetahuan bisnisnya. Menurut mereka, itu justru akan menjadi menambah pengeluaran saja, dan merasa tanpa belajar itu pun bisnis mereka bisa jalan. OK memang benar bisa jalan, tapi mau sampai kapan? Sementara semua ilmu sudah pasti mengalami update, mengalami perkembangan. Nah kalau untuk terus update ilmu saja kamu tidak mau,gimana mau bisa bertahan bisnis mu. Berdasar pengalaman dan berdasar share dengan beberapa pelaku bisnis, ada beberapa kesalahan yang sederhana tetapi sangat berpengaruh dalam gagal nya sebuah bisnis.


Beberapa kesalahan kesalahan itu antara lain adalah :

1.       Terlalu mencampurkan bisnis dengan ego / masalah personal.
Dalam bisnis sebaiknya jangan campurkan urusan ego dengan bisnis. Karena setiap orang akan memiliki ego masing masing, memiliki cara pandang yang berbeda beda. Tidak bisa calon pelanggan harus dipaksakan agar se pemikiran dengan pedagang. Yang sering terjadi adalah untuk urusan agama dan politik. Sering sekali seorang pedagang / pebisnis yang secara frontal mengelu-elukan politisi yang dia dukung dan mencibir habis habisan lawan politiknya ( di media sosial).Sementara di media sosial tersebut ada beberapa atau bahkan banyak calon pembeli potensial,atau malah mungkin pelanggan. Membaca postingan yang mungkin dianggap terlalu frontal bisa jadi calon pembeli potensial merasa risih. Apalagi bagi calon pembeli potensial yang berbeda pilihan itu. Sebaiknya, jangan campur adukan antara bisnis dengan prinsip/ego, terlebih urusan politik .
2.       Menutup diri dari ilmu premium.
Seperti yang sudah aku bahas pada aline pembuka, masih banyak pebisnis online (atau offline) yang menutup diri untuk terus belajar. Sangat sedikit pakar bisnis yang bersedia memberikan ilmunya secara Cuma Cuma. Kalaupun ada tetap saja membutuhkan pemahaman yang lebih. Minimal kita harus paham dengan istilah istilah dalam bisnis dan mampu untuk menerapkanya. Itu pun sangat super minimal sekali. Perlu kamu ketahui, ilmu bisnis adalah salah satu modal yang penting. Melakukan sesuatu tanpa didampingi ilmu bisa jadi akan pincang.
3.       Mencampurkan media personal dengan media bisnis.
Hampir mirip dengan point pertama. Khusus buat yang memanfaatkan media online untuk berbisnis, sebaiknya jangan campurkan media online pribadi dengan media online untuk menjalankan bisnis. Karena akun pribadi cenderung akan “ kotor “ ketika kamu ada masalah pribadi yang entah sengaja atau tidak akan kamu tuliskan di media tersebut. Selain itu, kebanyakan media sosial personal akan dipenuhi dengan orang orang yang kita kenal terlebih dahulu. Entah teman, tetangga, atau saudara. Sementara belum tentu mereka adalah target market dari bisnis kita. Padahal , dalam bisnis kita harus mampu menjangkau target market bisnis kita seluas luasnya. Lha kalau dalam media sosial tersebut ada 100 saja orang yang bukan merupakan target market bisnis kita, maka kita kehilangan target market potensial karena sudah di isi dengan orang yang kita kenal dan bukan merupakan target market dari bisnis kita.
4.       Tidak tau betul apa itu target market.
Ini termasuk kesalahan yang cukup fatal kalau menurut aku. Bagaimana bisa memasarkan prodak/ yang kita jual apabila kita sebagai penjual tidak tau siapa siapa saja yang akan membeli prodak kita. Alhasil , waktu dan tenaga kita akan sedikit mubadzir karena setiap postingan yang sifatnya adalah iklan, hanya terbaca oleh orang yang tidak membutuhkan prodak kita.
5.       Baper
Untuk berbisnis, kita harus memiliki mental yang kuat. Tahan banting. Termasuk untuk tidak mudah terbawa perasaan apabila menjumpai gagal closing. Kebanyakan orang akan terbawa perasaan , marah marah tidak jelas , bahkan mempublish kan kemarahanya itu di media sosial yang dia pakai untuk berjualan hanya karena penawaranya ditolak calon pembeli. Dibikin calm aja. Toh tidak semua orang harus membeli prodak kita, meskipun itu target market potensial. Dan apabila menemukan pembeli yang banyak nanya beli kagak, jangan keburu buru unfriend dan blokir dia. Siapa tau dia memang butuh prodak kita, tetapi rejekinya masih belum cukup untuk dipakai untuk membeli prodak kita. Itu berarti masih besar harapan suatu saat dia akan membeli prodak kita.

Komentar