Banyak orang yang memutuskan berbisnis, tetapi tidak
diimbangi dengan pengetahuan bisnis yang mumpuni. Lebih parahnya lagi, sebagian
dari mereka merasa enggan mengeluarkan cost lebih untuk memperdalam pengetahuan
bisnisnya. Menurut mereka, itu justru akan menjadi menambah pengeluaran saja,
dan merasa tanpa belajar itu pun bisnis mereka bisa jalan. OK memang benar bisa
jalan, tapi mau sampai kapan? Sementara semua ilmu sudah pasti mengalami
update, mengalami perkembangan. Nah kalau untuk terus update ilmu saja kamu
tidak mau,gimana mau bisa bertahan bisnis mu. Berdasar pengalaman dan berdasar
share dengan beberapa pelaku bisnis, ada beberapa kesalahan yang sederhana
tetapi sangat berpengaruh dalam gagal nya sebuah bisnis.
Beberapa kesalahan kesalahan itu antara lain adalah :
1.
Terlalu mencampurkan bisnis dengan ego / masalah
personal.
Dalam bisnis sebaiknya jangan campurkan
urusan ego dengan bisnis. Karena setiap orang akan memiliki ego masing masing,
memiliki cara pandang yang berbeda beda. Tidak bisa calon pelanggan harus
dipaksakan agar se pemikiran dengan pedagang. Yang sering terjadi adalah untuk
urusan agama dan politik. Sering sekali seorang pedagang / pebisnis yang secara
frontal mengelu-elukan politisi yang dia dukung dan mencibir habis habisan
lawan politiknya ( di media sosial).Sementara di media sosial tersebut ada
beberapa atau bahkan banyak calon pembeli potensial,atau malah mungkin
pelanggan. Membaca postingan yang mungkin dianggap terlalu frontal bisa jadi
calon pembeli potensial merasa risih. Apalagi bagi calon pembeli potensial yang
berbeda pilihan itu. Sebaiknya, jangan campur adukan antara bisnis dengan
prinsip/ego, terlebih urusan politik .
2.
Menutup diri dari ilmu premium.
Seperti yang sudah aku bahas pada aline
pembuka, masih banyak pebisnis online (atau offline) yang menutup diri untuk
terus belajar. Sangat sedikit pakar bisnis yang bersedia memberikan ilmunya
secara Cuma Cuma. Kalaupun ada tetap saja membutuhkan pemahaman yang lebih.
Minimal kita harus paham dengan istilah istilah dalam bisnis dan mampu untuk
menerapkanya. Itu pun sangat super minimal sekali. Perlu kamu ketahui, ilmu
bisnis adalah salah satu modal yang penting. Melakukan sesuatu tanpa didampingi
ilmu bisa jadi akan pincang.
3.
Mencampurkan media personal dengan media bisnis.
Hampir mirip dengan point pertama. Khusus
buat yang memanfaatkan media online untuk berbisnis, sebaiknya jangan campurkan
media online pribadi dengan media online untuk menjalankan bisnis. Karena akun
pribadi cenderung akan “ kotor “ ketika kamu ada masalah pribadi yang entah
sengaja atau tidak akan kamu tuliskan di media tersebut. Selain itu, kebanyakan
media sosial personal akan dipenuhi dengan orang orang yang kita kenal terlebih
dahulu. Entah teman, tetangga, atau saudara. Sementara belum tentu mereka
adalah target market dari bisnis kita. Padahal , dalam bisnis kita harus mampu
menjangkau target market bisnis kita seluas luasnya. Lha kalau dalam media sosial
tersebut ada 100 saja orang yang bukan merupakan target market bisnis kita,
maka kita kehilangan target market potensial karena sudah di isi dengan orang
yang kita kenal dan bukan merupakan target market dari bisnis kita.
4.
Tidak tau betul apa itu target market.
Ini termasuk kesalahan yang cukup fatal
kalau menurut aku. Bagaimana bisa memasarkan prodak/ yang kita jual apabila
kita sebagai penjual tidak tau siapa siapa saja yang akan membeli prodak kita.
Alhasil , waktu dan tenaga kita akan sedikit mubadzir karena setiap postingan
yang sifatnya adalah iklan, hanya terbaca oleh orang yang tidak membutuhkan
prodak kita.
5.
Baper
Untuk berbisnis, kita harus memiliki mental
yang kuat. Tahan banting. Termasuk untuk tidak mudah terbawa perasaan apabila
menjumpai gagal closing. Kebanyakan orang akan terbawa perasaan , marah marah
tidak jelas , bahkan mempublish kan kemarahanya itu di media sosial yang dia
pakai untuk berjualan hanya karena penawaranya ditolak calon pembeli. Dibikin
calm aja. Toh tidak semua orang harus membeli prodak kita, meskipun itu target
market potensial. Dan apabila menemukan pembeli yang banyak nanya beli kagak,
jangan keburu buru unfriend dan blokir dia. Siapa tau dia memang butuh prodak
kita, tetapi rejekinya masih belum cukup untuk dipakai untuk membeli prodak
kita. Itu berarti masih besar harapan suatu saat dia akan membeli prodak kita.
Komentar
Posting Komentar